Sabtu, 30 Januari 2010

batuan beku, sedimen dan metamorf ( tugas koe,,)


BATUAN
Batuan tersusun atas bahan yang disebut mineral, yang merupakan senyawa kimia padat yang terbentuk secara alami. Jadi mineral adalah bahan pembentuk batuan. Batuan dapat tersusun oleh satu mineral atau campuran beberapa macam mineral.
Batuan dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
1. Batuan bekuan disusun oleh mineral hasil pembekuan magma.
2. Batuan endapan sebagai hasil pengendapan rombakan batuan yang diangkut oleh air (sungai) dan terendapkan pada suatu cekungan seperti laut, danau, sungai atau rawa.
3. Batuan malihan berasal dari batuan bekuan dan batuan endapan yang termalihkan susunan mineralnya atau batuan malihan yang termalihkan ulang. Pemalihan susunan mineral disebabkan karena peningkatan suhu dan tekanan
STUKTUR BATUAN BEKU
1. Masif, struktur ini tidak menunjukkan adanya suatu sifat aliran atau fragmen batuan lain yang tertanam.
2. Pillow lava merupakan struktur yang terbentuk seperti bantal atau berbentuk bantal
3. Joint, dibagi dua yaitu :
a. Columnar jointing, berbentuk seperti tiang-tiang atau tegak lurus terhadap permukaan bumi.
b. Sheeting jointing, bila kekar berbentuk seperti lembaran-lembaran sejajar dengan permukaan bumi.
4. Vesikuler, apabila struktur tersebut terlihat suatu lubang-lubang bekas keluarnya gas dan lubang-lubang tersebut teratur.
5. Skoria merupakan struktur yang menampakkan lubang-lubang namun arahnya tidak teratur.
6. Amigdaloidal, struktur yang berlubang, akan tetapi lubang tersebut telah terisi mineral skunder.
7. Xenolit, struktur yang memperlihatkan fragmen dari batuan yang tertanam dalam masa batuan. Ini akibat peleburan yang tidak sempurna dari batuan samping di dalam magma yang mengintrusi.
8. Autobrecchia, struktur yang memperlihatkan adanya fragmen lava yang tertanam pada lava.


STUKTUR BATUAN SEDIMEN
1. StrukturSedimenPrimer
Struktur ini merupakan struktur sedimen yang terbentuk karena proses sedimentasi dapat merefleksikan mekanisasi pengendapannya. Contohnya seperti perlapisan, gelembur gelombang, perlapisan silang siur, konvolut, perlapisan bersusun, dan lain-lain. (Suhartono, 1996 : 47)

Struktur primer adalah struktur yang terbentuk ketika proses pengendapan dan ketika batuan beku mengalir atau mendingin dan tidak ada singkapan yang terlihat. Struktur primer ini penting sebagai penentu kedudukan atau orientasi asal suatu batuan yang tersingkap, terutama dalam batuan sedimen. Struktur yang terbentuk sewaktu proses pengendapan sedang berlangsung termasuk lapisan mendatar (flat bedding), lapisan silang, laminasi, dan laminasi silang yang mikro (micro-crosslamination), yaitu adanya kesan riak. (Mohamed, 2007).

2. StrukturSedimenSekunder
Struktur yang terbentuk sesudah proses sedimentasi, sebelum atau pada waktu diagenesa. Juga merefleksikan keadaan lingkungan pengendapan misalnya keadaan dasar, lereng dan lingkungan organisnya. Antara lain : beban, rekah kerut, jejak binatang.

3. Struktur Sedimen Organik
Struktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme, seperti molusca, cacing atau binatang lainnya. Antara lain : kerangka, laminasi pertumbuhan.

STUKTUR BATUAN METAMORF
Struktur batuan ini terbagi menjadi dua yaitu
a. Struktur Foliasi
Struktur foliasi merupakan struktur yang memperlihatkan adanya suatu penjajaran mineral-mineral penyusun batuan metamorf. Struktur ini terdiri atas :
- Struktur Slatycleavage
- Struktur Gneissic
- Struktur Phylitic
- Struktur Schistosity
b. Struktur Non Foliasi
Struktur non foliasi merupakan struktur yang tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral penyusun batuan metamorf. Struktur ini terdiri atas :
- Struktur Hornfelsik
- Struktur Milonitik
- Struktur Kataklastik
- Struktur Flaser
- Struktur Pilonitik
- Struktur Augen
- Struktur Granulosa
- Struktur Liniasi
SESAR DAN KEKAR
- Kekar merupakan rekahan tanpa atau tidak mengalami pergeseran pada bidang rekahannya.
- Sesar merupakan suatu bidang rekahan yang telah mengalami pergeseran (D.M. Ragen, 1973).
Jadi biasanya kekar terjadi terlebih dahulu kemudian terbentuk sesar.
Seperti gambar pembentukan sesar turun dibawah ini :

Macam-macam sesar

1. Sesar normal
Hanging wall relatif turun terhadap foot wall, bidang sesarnya mempunyai kemiringan yang besar. Sesar ini biasanya disebut juga sesar turun





2. Sesar mendatar
Pergerakan dari sesar ini horizontal. Sesar mendatar ditentukan dengan menghadap bidang sesar, bila bidang didepan bergerak kekiri seperti diagram disebut mendatar sinistal, dan sebaliknya sesar mendatar dekstral.
3. Sesar oblique
Pergerakan dari sesar ini gabungan antara horizontal dan vertikal. Gaya-gaya yang bekerja menyebabkan sesar mendatar dan sesar normal.




4. Sesar translasi
Sesar ini mengalami pergeseran sepanjang garis lurus. Biasanya Hanging wall relatif naik terhadap foot wall, dengan kemiringan bidang sesar besar. Sesar ini biasanya disebut juga sesar naik. Umumnya sesar normal dan sesar naik pergerakannya hanya vertikal, jadi sering disebut sebagai sesar dip-slip.






5. Sesar gunting
Pergerakan dari sesar ini juga sama dengan sesar oblique yaitu horizontal dan vertikal. Sesar yang pergeserannya berhenti pada titik tertentu sepanjang jurus sesar. Gaya yang bekerja sama dengan sesar normal.




KLASIFIKSI SESAR



Berdasarkan orientasi pola tegasan utama yang menyebabkannya (Anderson, 1951) :
• Thrust fault, jika pola tegasan utama maksimum dan intermediet adalah horizontal.
• Normal fault, jika pola tegasan utama maksimum adalah vertikal.
• Wrench fault (strike slip fault), jika suatu pola tegasan utama maksimum dan minimum adalah gorizontal.

Berdasarkan besar rake dari net slip (Billinge 1977).
1. Strike dip fault, jika net slip sejajar dengan strike sesar tidak ada komponen dip slip. Besar rake net slip 0o.
2. Dip slip fault, jika rake net slip adalah 90o sehingga tidak ada komponen strike dip.
3. Diagonal slip fault, jika rake net slip lebih besar 0o dan lebih kecil dari 90o. Sehingga disini mempunyai komponen dip slip.
Klasifikasi Sesar oleh E.W.Spencer, 1977”
Sesar translasi yaitu Sesar ini mengalami pergeseran sepanjang garis lurus
Sesar rotasi yaitu jenis sesar yang pergeserannya mengalami perputaran

MACAM-MACAM KEKAR
Kekar atau rekahan berdasarkan ukurannya dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
a. Mikro joint
b. Master joint
Berdasarkan bentuknya kekar dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
a. Kekar sistematik
b. Kekar tak sistematik
Berdasarkan cara terbentuknya kekar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Kekar pengkerutan
b. Kekar lembaran
c. Kekar tektonik
Berdasarkan genesanya kekar tektonik ini dibagi lagi menjadi dua yaitu :
a. Kekar gerus (shear joint)
b. Kekar tarik (Tension joint ) dibagi atas :
1. Extension joint
2. Release joint
Berdasarkan kedudukan bidang lapisan batuan, kekar ini dibedakan menjadi :
- Dip joint
- Strike joint
- Bedding joint
- Diagonal joint

Tidak ada komentar:

Posting Komentar